Arus Monggang

Monggang biasa di gunakan oleh para kalangan kraton untuk menyambut para tamu agung, mnyambut malam likuran dalam bulan Ramadhan, upacara pernikahan kerajaan, dan tanda kelahiran anak laki-laki. Dari namanya Monggang  sering di juluki sebagai kelaki-lakian sehingga hanya menandakan apabila bayi laki-laki lahir. Sajian struktural dari Monggang hanya bermain dengan nada (1 6 1 5) dengan berulang-ulang. Sajiannya ada irama tanggung dan irama dadi. Diawali dengan irama tanggung beberapa putaran selanjutnya irama dadi dengan beberapa putaran dan terakhir dengan irama tanggung sampai suwuk. Sajian irama tanggung dan irama dadi tergantung pengendang yang mengatur irama.
Arus Monggang adalah suatu karya komposisi Danis Sugiyanto yang bertujuan mengembangkan sajian dari Monggang tradisi. Komposer menggarap sajian Arus Monggang dengan instrumen musik diatonis. Disela-sela tabuhan tradisi ada beberapa bagian yang dimainkan dengan  instrumen saxophone jenis alto dan tenor yang bermain dengan melodi diatinis. Berikut analisis Arus Monggang.

Bagian Pertama
Komposisi Arus Monggang pada awal penggarapannya seperti pola tabuhan Monggang tradisi. Setelah beberapa putaran tabuhan pola Monggang getaran snare drum memberikan tanda akan masuknya sajian notasi diatonis yang di mainkan oleh saxophone dan trompet. Diantara dua instrument tersebut bermain secara tehnik kempyung. Tenor sebagai nada kempyung dan saxophone alto sebagai nada dasarnya dan disini juga di masukkan instrumen kenong japan di setiap melodi saxophone dimainkan. Notasi nada dasar bagian pertama sebagai berikut.

g1 _j.3 . 5 1  j.3 . 5 6  j.5 . 4 2  j.y . 7 1
   j.2 . 3 5  j.6 . 7 5  j.6 . 5 4  j.3 . 2 g1_

Setelah memainkan instrument di atas snare drum kembali memberi tanda dengan getaran untuk perpindahan dari melodi saxophone ke pola tabuhan tabuhan bonang penembung yang sudah di variasi. Pada bagian kedua ini antara snare drum dan bonang penembung berkolaborasi. Tabuhan snare drum mengikuti pola tabuhan bonang penembung yang sudah di vaiasi oleh komposer. Notasi bonang penembung sebagai berikut.

_!6!.  !6!5  .6!.  !6!5  !.!5  !.!5  !6!.  .6!5
 !6..  !6.5  !6..  !6..  !6!.  !6!.  .6!.  !6.5
 !.!5  .6!.  !.!5  .6!.  !..5  !..5  !6.5  !..g5_

                Gertaran snare drum pada Arus Monggang hanya untuk memberi tanda          apabila melodi atau tabuhan bonang penembung akan berpindah. Snare drum kembali memberi tanda untuk perpindahan ke melodi selanjutnya. Melodi yang akan dimainkan berbeda dengan melodi yang awal. Adapun notasi yang dimainkan sebagai berikut.

g5 _j67j.65j67  j.!@j!7j.!   5j67j.!@  j#!j.#@j#@
    j!7j.@j!76  j!7j65j.6j.4  j.65!j76  7j.1j46g5 _

S                Selanjutnya kembali ke pola tabuhan bonang penembung yang sudah di variasi. Melodi terakhir pada bagian pertama balungan 5 terakhir melambat dan menuju ke irama dadi bagian kedua. Notasi sebagai berikut.

g1 _2123  3..j12  j12j12j123  3..k123
   k123k123k123j12  j.3j.1j23j12  j.3j.1j23k123  ...j.2
   k3.3k3.2k1.1k1.2  k3.3k3.2k1.11  2312  3565
   1231  2321  3231  323k5.5
   5..k5.5  5..k5.5  5..k5.5  5..g._

Bagian kedua
            Pada bagian kedua ini dari melodi terakhir bagian pertama melambat saat menjelang sajin akir yaitu balungan  5..k5.5 dan menuju ke bagian irama dadi. Bomang penembung pada Irama dadi Arus Monggang juga di bentuk pola tabuhan bervariasi. Selain variasi bonang penembung juga terdapat melodi-melodi tenor dan saxophone yang di mainkan. Pada irama dadi composer memasukan seperti klotekan yang berpola.

Bagian ketiga
            Perpindahan pada bagian ketiga ditandai oleh melodi saxophone yang berintonasi dengan mencepat dan melodi yang sepertinya agak sulit dimainkan. Pada bagian ketiga sama persis dengan melodi-melodi bagian pertama. Suwuk terjadi pada bagian ketiga melodi terakhir.


            Arus Monggang memberikan rasa yang semangat. Seperti memberikan rasa semangat kepada prajurit-prajurit kerajaan yang akan maju untuk perang. Rasa musikal Arus Monggang juga dapat memberikan ekspresi yang tegap untuk mengiringi para tamu-tamu agung yang di iring oleh seorang prajurit. Memberikan rasa kegagah-gagahan kepada orang-orang yang di iringi oleh melodi-melodi Arus Monggang. Apabila Arus Monggang juga untuk mengiringi para prajurit saat melakukan baris-berbaris akan sangat cocok dan bisa untuk aksi kreatifitas baris-berbaris.

Komentar

  1. Itu yang ada j sama # itu notasinya berapa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu harusnya pakai font Kepatihan mas
      kebetulan disini tidak bisa pakai font itu jadi tidak terbaca

      Hapus

Posting Komentar